Bekerja hanya bila di perusahaan

Pagi ini mendapat telpon dari seseorang yg awalnya saya hormati. Saya akui beliau orang yang memiliki ideologi kuat dan saya suka itu! kalo udah ngomong ya memang ya! kalo udah ngomong nggak emang nggak. Hanya yang saya sayangkan beliau merasa hidup yang saya tempuh adalah miliknya! awalnya hanya nasehat2 yang beliau lontarkan, tapi lama kelamaan bukan nasehat lagi! malah peraturan! oke memang budi beliau sangat berarti bagi saya, tapi saya nggak harus menuruti semua yang beliau perintahkan. iya kan?? kalo nasehatnya bertentangan dengan ideoologi saya, bukankah saya berhak untuk menolak?? sampai di akhir pembicaraan via telpon tadi beliau berkata "kamu sampai nggak sempat kesana itu ngapain..? kerja aja belom..!"

Kembali ke topik awal... Mengapa kebanyakan orang beranggapan bahwa orang dianggap bekerja itu hanya bila bekerjanya diperusahaan atau instansi2? apakah karena berdasi, bersepatu, memakai seragam, masuk pukul 7 pagi pulang pukul 4 sore?? atau apa karena ada atasan yang menggaji? lalu apakah orang seperti saya yang ngerjain pesanan didepan komputer d rumah tanpa memiliki kantor nggak disebut bekerja? mungkin itu yang menyebabkan angka pengangguran di indonesia sedemikian besar! mindset masyarakat tentang apa itu pekerjaan dan apa itu bekerja ngak berubah dari jaman penjajah hingga era modern seperti sekarang ini.

Sampai ekstreem saya katakan bila ada yang bertanya "sekarang kerja dimana?" saya jawab "masih nganggur,.. kayaknya saya emang pengangguran abadi"... Saya akui saya salah dengan jawaban saya, tapi apa boleh buat, saya hanya mengikuti dan menyesuaikan jawaban dengan pola fikir kebanyakan orang!

Saya mengharapkan komentar anda di post ini...trimakasih